Langsung ke konten utama

Si Kaya di Puncak Piramid


Dalam setiap lingkaran sosial, entah itu di kampung kecil, pinggiran kota atau keluarga besar yang tersebar di berbagai kota, selalu ada “puncak piramida” yang tak tertulis. Bukan gelar, bukan umur, melainkan kekayaan yang sering kali menentukan siapa yang paling didengar. 

Uang, di tangan manusia bisa berubah menjadi simbol kebenaran. Siapa yang paling banyak memberi, dialah yang dianggap paling bijak. Ucapan orang kaya sering kali diterjemahkan sebagai hal yang harus dipenuhi sementara ucapan orang biasa terdengar seperti pendapat yang bisa ditunda.

Fenomena ini tidak selalu jahat. Kadang, rasa hormat itu lahir dari rasa terima kasih : mereka yang kaya membantu, membiayai, dan menolong. Namun, di sisi lain, kekuasaan yang muncul dari harta mudah sekali membuat orang lain kehilangan suaranya.

Saya punya sedikit cerita tentang puncak piramid ini, dan ini fiksi ya, so pliiss jangan menyangkutkan dengan orang lain yang kalian kenal atau kalian sendiri yang tersinggung malah. Hehehehe

Keluarga Pak Bagus dulu terkenal sederhana. Setiap Lebaran, rumah tua di ujung lorong selalu ramai. Anak-cucu datang membawa kue, tawa dan cerita. Tak ada yang istimewa, semua sama rata. Sampai suatu tahun, Vidi, anak bungsu, pulang membawa cerita baru bahwa ia sukses besar di rantauannya.

“Bisnisnya sukses ya, Vid. Luar biasa!” Kata kakaknya dengan bangga. Vidi hanya tersenyum rendah hati, tapi dalam hatinya tumbuh sesuatu yang sulit dijelaskan, campuran antara rasa bangga dan rasa ingin diakui lebih.

Seiring waktu, Vidi menjadi tumpuan semua hal. Ketika keluarga ingin renovasi rumah ibu, semua menoleh padanya. Saat ada keluarga besar yang hendak menggelar acara pernikahan, semua menunggu bantuannya. Vidi tidak keberatan, bahkan ia senang. Semakin banyak yang bergantung padanya semakin ia merasa penting. Namun, semua berubah, orang-orang mulai berbicara dengan nada hati-hati saat ia ada. Anak-anak kecil bahkan berebut duduk di pangkuannya bukan karena sayang, tapi karena tahu dari kantong bajunya sering muncul uang baru.

Begitulah puncak piramid keluarga dipegang oleh dia yang ‘kaya’. Kita harus mengerti bahwa sekarang kita hidup di zaman di mana suara sering diukur dengan saldo rekening. Namun, mari pula kita renungkan bahwa tak ada yang lebih bernilai dari orang yang mau mendengarkan meski kita tak memiliki apa-apa. Dan orang itu mungkin langka di zaman sekarang. Hahahaha

Di setiap keluarga besar pasti ada satu orang yang paling kaya. Kalau kamu tidak tahu siapa dia… yaa mungkin bukan kamu wakwokwakwok 😄

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kafe Hits di Balikpapan

Kalau bosan dengan Balikpapan yang itu-itu aja, tapi ingin keluar nongkrong, coba deh ke kafe. Di sana kamu bisa melepas penat dengan ngobrol dengan teman-teman atau sekedar foto-foto. Berikut ada beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya kunjungi di Balikpapan. 1. Dialog Coffee Tidak diragukan lagi, kafe ini sangat hits, saking hitsnya kafe ini memiliki tiga cabang di dalam kota Balikpapan. Kafe...tiga cabang dalam satu kota... wooow... - Dialog Coffee BP : BPN Permai H2 No 57 - Dialog Coffee BB : BPN baru C2 No 16 - Dialog Coffee RB : Ruko Bandar Blok C No 18-19 Saya ke Dialog Coffee yang di Ruko Bandar. Ada dua lantai, kemarin karena di lantai bawah penuh, saya ke lantai atas. Awalnya sih ragu, takutnya di lantai atas tidak senyama di lantai bawah, ternyata pun sangat nyaman buat menghabiskan waktu. Untuk masalah menu, pilihannya banyak. Karena baru pertama datang ke sana, jadi saya bertanya apa yang paling banyak dipesan, ternyata kopi dengan campuran ...

Daftar Gunung-Gunung yang Cocok untuk Pemula di Indonesia: Petualangan Pertamamu yang Tak Terlupakan

Bagi kamu para pecinta alam yang ingin memulai petualangan pendakian, Indonesia adalah surga yang tepat. Negara kita kaya akan keindahan alam pegunungan dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, bagi pemula, memilih gunung pertama bisa menjadi tantangan tersendiri. Tak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan rekomendasi gunung-gunung di Indonesia yang cocok untuk pendaki pemula, dengan tingkat kesulitan yang rendah namun tetap menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Memulai pendakian di gunung yang tepat akan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi untuk terus menjelajahi alam. Gunung yang cocok untuk pemula umumnya memiliki jalur pendakian yang jelas, tidak terlalu terjal, dan waktu tempuh yang relatif singkat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pos pendakian dan sumber air yang mudah diakses juga menjadi pertimbangan penting. Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula Gunung Prau, Jawa Tengah: Keunggulan: Pemandangan lautan awan yang spektakuler, jalur pendakia...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...