Langsung ke konten utama

Nasi Kuning

Hari ini di kampungku, sekolah-sekolah sedang melakukan kegiatan pembagian raport ke murid-muridnya. Seperti tradisi sebelumnya, adik-adik sekolahan terutama adik SD biasanya membawa bekal ke sekolah untuk di makan bersama teman-teman kelasnya. Tak jarang mereka membawa lebih dari porsi makan mereka sendiri, guna untuk dibagikan ke guru atau wali kelasnya. Dan bekal yang paling banyak mereka bawa adalah nasi kuning.

Dulu, kalau hari ini sudah tiba, yang paling antusias adalah saya. Karena ibu saya berprofesi sebagai guru hingga menjabat sebagai kepala sekolah, jadi biasanya kalau pulang sekolah, berbagai macam nasi kuning dan lauknya ia bawa pulang. Karena dalam jumlah yang banyak, saya dan ibu membaginya ke keluarga dan tetangga. Riang rasanya kalau mengingat moment itu. Bukan hanya setahun atau dua tahun hal itu terjadi tapi sepanjang hidup saya hingga ibu saya meninggal.

Setelah ibu meninggal, hal itu berubah drastis, tidak ada lagi nasi kuning yang bisa saya tunggu dan akan dibagikan ke tetangga. Tidak ada lagi tentengan besar yang saya sambut sepulang ibu dari sekolah. Tidak ada lagi tawa renyah di dapur bersama ibu saat memisahkan ini untuk ini, ini untuk itu, yang akan kami bagikan. Tidak ada lagi tanya dari ibu, “mau makan yang mana nak?”. Hening, dan hari ini tidak ada lagi nasi kuning untuk saya dari ibu.

Lebih dari sekedar nasi kuning, saya belajar sesuatu saat mengingat hal ini. Ternyata kehidupan itu memang silih berganti, tidak ada yang sejati dan abadi. Kehidupan seperti roda yang terus berputar, menawarkan berbagai fase yang silih berganti. Kadang kita berada di puncak kelimpahan, merasakan nikmatnya memiliki segalanya. Namun, tak jarang pula kita dihadapkan pada masa-masa sulit, ketika seolah tak ada apa pun yang bisa digenggam.

Ketika Allah menganugerahkan kelimpahan, ini adalah saat untuk bersyukur dan berbagi. Kelimpahan bukan hanya tentang harta, tetapi juga kesehatan, waktu luang, ilmu, dan kesempatan. Menggunakan nikmat-nikmat ini di jalan yang diridai Allah akan mendatangkan keberkahan. Sebaliknya, ketika kekurangan melanda, kesabaran menjadi kunci utama. Sabar dalam menerima takdir, sabar dalam berusaha, dan sabar dalam berdoa. Dengan kesabaran, seseorang akan menemukan kekuatan untuk bangkit dan melewati masa-masa sulit.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah kebaikan baginya. Apabila ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Apabila ia tertimpa kesusahan, ia bersabar dan itu adalah kebaikan baginya." (HR. Muslim)

Dari hadis ini terlihat jelas bahwa setiap kondisi dalam hidup seseorang, baik senang maupun susah, adalah kebaikan jika disikapi dengan benar: bersyukur saat lapang, dan bersabar saat sempit. Semoga kelak saya bisa mengamalkan hal tersebut. Karena melihat diri sendiri saat ini, masih sangat jauh dari apa-apa yang harus dilakukan, diri masih penuh kerakusan, tak mampu merasa cukup dengan segala syukur. Pun jika diterpa kesusahan dan kesempitan hanya bisa mengeluh dan menggerutu, jauh dari jalan sabar. 

*Seperti biasanya, saya menulis ini agar jadi pengingat jika membacanya lagi di kemudian hari. Mengingatkan diri sendiri dalam menghadapi setiap fase hidup dengan hati lapang. Saat berlimpah, menjadi pribadi yang bersyukur dan dermawan. Saat kekurangan, menjadi pribadi yang sabar dan tawakal. Karena pada akhirnya, roda kehidupan akan terus berputar, dan setiap putarannya membawa kita semakin dekat pada hakikat keberadaan kita sebagai hamba Allah. 


Semoga Allah selalu menyayangi kita semua. 💛

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kafe Hits di Balikpapan

Kalau bosan dengan Balikpapan yang itu-itu aja, tapi ingin keluar nongkrong, coba deh ke kafe. Di sana kamu bisa melepas penat dengan ngobrol dengan teman-teman atau sekedar foto-foto. Berikut ada beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya kunjungi di Balikpapan. 1. Dialog Coffee Tidak diragukan lagi, kafe ini sangat hits, saking hitsnya kafe ini memiliki tiga cabang di dalam kota Balikpapan. Kafe...tiga cabang dalam satu kota... wooow... - Dialog Coffee BP : BPN Permai H2 No 57 - Dialog Coffee BB : BPN baru C2 No 16 - Dialog Coffee RB : Ruko Bandar Blok C No 18-19 Saya ke Dialog Coffee yang di Ruko Bandar. Ada dua lantai, kemarin karena di lantai bawah penuh, saya ke lantai atas. Awalnya sih ragu, takutnya di lantai atas tidak senyama di lantai bawah, ternyata pun sangat nyaman buat menghabiskan waktu. Untuk masalah menu, pilihannya banyak. Karena baru pertama datang ke sana, jadi saya bertanya apa yang paling banyak dipesan, ternyata kopi dengan campuran ...

Daftar Gunung-Gunung yang Cocok untuk Pemula di Indonesia: Petualangan Pertamamu yang Tak Terlupakan

Bagi kamu para pecinta alam yang ingin memulai petualangan pendakian, Indonesia adalah surga yang tepat. Negara kita kaya akan keindahan alam pegunungan dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, bagi pemula, memilih gunung pertama bisa menjadi tantangan tersendiri. Tak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan rekomendasi gunung-gunung di Indonesia yang cocok untuk pendaki pemula, dengan tingkat kesulitan yang rendah namun tetap menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Memulai pendakian di gunung yang tepat akan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi untuk terus menjelajahi alam. Gunung yang cocok untuk pemula umumnya memiliki jalur pendakian yang jelas, tidak terlalu terjal, dan waktu tempuh yang relatif singkat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pos pendakian dan sumber air yang mudah diakses juga menjadi pertimbangan penting. Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula Gunung Prau, Jawa Tengah: Keunggulan: Pemandangan lautan awan yang spektakuler, jalur pendakia...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...