Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

Nasi Kuning

Hari ini di kampungku, sekolah-sekolah sedang melakukan kegiatan pembagian raport ke murid-muridnya. Seperti tradisi sebelumnya, adik-adik sekolahan terutama adik SD biasanya membawa bekal ke sekolah untuk di makan bersama teman-teman kelasnya. Tak jarang mereka membawa lebih dari porsi makan mereka sendiri, guna untuk dibagikan ke guru atau wali kelasnya. Dan bekal yang paling banyak mereka bawa adalah nasi kuning. Dulu, kalau hari ini sudah tiba, yang paling antusias adalah saya. Karena ibu saya berprofesi sebagai guru hingga menjabat sebagai kepala sekolah, jadi biasanya kalau pulang sekolah, berbagai macam nasi kuning dan lauknya ia bawa pulang. Karena dalam jumlah yang banyak, saya dan ibu membaginya ke keluarga dan tetangga. Riang rasanya kalau mengingat moment itu. Bukan hanya setahun atau dua tahun hal itu terjadi tapi sepanjang hidup saya hingga ibu saya meninggal. Setelah ibu meninggal, hal itu berubah drastis, tidak ada lagi nasi kuning yang bisa saya tunggu dan akan dibagik...

Takut Salah Ngomong

Pernah tidak kamu di posisi setelah ngobrol ini itu sama orang lain, pas orangnya pulang atau sudah tidak ada lagi, kamu langsung overthinking mikirin apa saja hal-hal yang kamu ngomongin tadi. Apa ada yang menyakiti orang lain, apa ada omongan tidak sesuai fakta, atau apa ada yang kamu bicarakan tapi sebenarnya itu hal rahasia. Pokoknya banyak sekali yang kamu difikirkan. Itu semua yang saya rasakan kalau selesai ngobrol dengan orang lain.  Sebenarnya saya itu cerewet, suka ngomong ini itu ke orang lain, tapi karena takut salah ngomong jadi mending diam saja. Nah, pas diajak ngobrol kadang saya tidak bisa mengontrol diri saya, jadi kadang ngomong hal-hal yang seharusnya tidak dikatakan. Kenapa tulisan ini tercipta, karena tadi saya ngobrol dengan seseorang, dan sampai detik ini masih terngiang apa apa yang saya katakan. Menurut saya ada beberapa hal yang tidak perlu saya katakan malah jadi saya ucapkan. Bukan hal yang krusial sih, hanya saja tidak perlu lah saya katakan hal-hal it...

Kopi Gula Aren

Yang sering lihat story ig saya pasti sedikit tahu kalau saya tuh suka sekali jajan kopi, terutama kopi gula aren. Dan pasti tahu juga dong, ada satu kafe minimalis di daerah Bone Selatan, tepatnya di Kahu, palattae yang membuat saya jatuh hati sama kopi gula arennya. Bisa dibilang, hampir 3-4 kali seminggu menempuh jarak 12km demi jajan kopi gula aren tersebut. Karena kalau mau bilang hampir setiap hari juga gak mungkin kan, apa kata tetangga (keluarga besar, om dan tante) kalau setiap hari lihat saya keluar jajan. Yaa paling dapat kultum sih…Hahahaha Back to kopi gula aren kafe tersebut, tidak tahu mengapa sejak pertama kali coba menu itu langsung sukaaa sekali, beda rasanya dengan kopi gula aren lainnya yang ada di KAHU, bahkan nih ya, saking sukanya kalau ke ibu kota Makassar pun yang terngiang itu kopi gula aren ini. Pada tahu kan kafe sudah seperti jamur di musim penghujan, betebaran di mana-mana, bahkan di kecamatan saya pun begitu, ada beberapa yang sudah saya coba tapi rasanya...