• Home
  • Features
  • Fiksi
  • Travel
  • Privacy Policy
  • Dua Tahun Kepergian Ibu

    6 Januari 2022, ibu menghembuskan nafas terakhir. Hari itu tepat hari Kamis, di waktu dini hari. 

    Masih terekam jelas hari-hari terakhir ibu di dunia. Bagaimana ia berjuang melawan sakit, bagaimana ia keluar dari rumah sakit lalu lima hari kemudian masuk lagi. Tapi tidak pernah ada keluhan berarti dari bibirnya. Dia begitu tabah menghadapi dan menjalani sakitnya. Saya tahu sejak dulu ibu memang sudah sangat hebat dalam memendam sakit, entah itu sakit fisik ataupun sakit hati. 

    5 Januari 2022, sehari sebelum ibu pergi, ia kembali masuk rumah sakit, masuk UGD dan diobservasi karena baru lima hari keluarnya dari rumah sakit meski tetap selang sehari harus ke rumah sakit tersebut untuk kontrol dan cuci darah. 

    Saya tidak ikut ke rumah sakit waktu itu karena ada bayi yang harus dijaga juga. Tapi malamnya, pukul 11 malam, saya ditelfon dan disuruh datang ke rumah sakit. Belum ada firasat apapun. Yang difikiran hanya mungkin ibu mau ditemani saya. Jadi si bayi saya titip sama keluarga.

    Ternyata itu panggilan ibu untuk bertemu denganku untuk terakhir kalinya. Setelah saya datang, saya video call dengan kakak saya yang tinggal jauh, ibu masih merespon waktu itu walau hanya dengan senyuman dan anggukan, kami bertiga saling melempar senyum dan doa. 

    Setelah itu, setelah kami saling meminta dan memberi maaf, dini hari di hari Kamis, ibu pamit pergi dengan begitu tenang. 

    Masih sesak jika mengingat kejadian di hari itu.. Masih menganga lebar luka hati ini.. Tapi kehendak Allah adalah yang terbaik untuk kami semua.. 

    Semoga ibu selalu tenang dan berbahagia di sisi Allah SWT. 

    Posting Komentar