Langsung ke konten utama

Malaikat Tanpa Sayap, Buku Kumpulan Puisi yang Tidak Laku!

Menikah, hamil, lalu punya anak membuat saya jadi jarang lagi membaca buku. Bisa dibilang dalam setahun hanya satu atau dua buku saja yang saya baca. Bukan karena minat baca yang turun, hanya saja waktu tidak pernah bersahabat untuk melakukan ‘me time’  dengan membaca buku. Baca buku butuh ketenangan kan, ya, juga waktu lama duduk atau baring di satu tempat. Nah, dalam kurung waktu nikah, hamil dan melahirkan saya rasa saya tidak memiliki banyak waktu untuk leha-leha, apalagi dua tahun belakang saya harus merawat ibu yang sakit. Loh, kok jadi curhat. Hahahah

Ok, ok, kali ini saya ingin me-review sebuah buku. Buku ajaib. Hahahah saking ajaibnya tidak beredar di pasaran. Kok bisa? Iya bisa, karena bukunya tidak laku! Hahahaha

‘Baru awal kok sudah mengejek bukunya’ –pasti ada yang bertanya gitu kan ya, hahahah tidak apa-apa, soalnya buku yang akan saya review buku saya sendiri. Huaaa saya punya buku sendiri… sombong sedikit tidak apa-apa kan ya.

Saya punya dua buku, yang satu judulnya ‘Burung Kertas’ dan satunya lagi judulnya ‘Malaikat Tanpa Sayap’. Kali ini saya akan me-review Malaikat Tanpa Sayap.

Buku ini Tipis. Hanya 62 halaman, ditambah sampul dan beberapa lembar prakata, juga lembar ucapan terima kasih. Kalau ditotal hampir 70 lembar. Penulisnya saya sendiri, Ila Aswil. Penyunting, Triani Retno. Tata letak, Hamasah Putri. Serta cover disusun olah Dani Ardiansyah. Penerbit, indie Publishing. Cetakan pertama, September 2012.

Buku ini berisi beberapa kumpulan puisi yang ditulis Ila aswil. Ia mendedikasikan puisi-puisi tersebut untuk orang-orang baik yang ada di hidupnya. Seperti orangtua, guru, sahabat, serta orang-orang yang mungkin bertemu beberapa kali atau bahkan hanya sekali tapi mereka telah berbuat baik untuk penulis.

Isi buku dibagi beberapa bagian, yang pertama kumpulan puisi untuk orangtua, terdiri dari lima judul puisi. Yang kedua kumpulan puisi untuk guru/dosen,  terdiri dari juga lima judul puisi. Yang ketiga kumpulan puisi untuk sahabat, terdiri dari delapan judul puisi. Di sini juga ada salah satu puisi kolaborasi penulis dan sahabatnya. Yang keempat kumpulan puisi untuk ‘kalian’ orang-orang baik, terdiri dari dua puluh lima kumpulan puisi.

Mungkin tidak banyak yang bisa diceritakan untuk me-review sebuah buku kumpulan puisi. Lebih baik anda langsung membacanya. Hahaha

Berikut kata-kata dari buku ‘Malaikat Tanpa Sayap’ yang tertera pada bagian belakang buku.

Dalam hidup ini, kita dipertemukan dengan ribuan bahkan jutaan manusia dengan berbagai sifat. Tak jarang kita menemui manusia-manusia yang egois dan ingin menang sendiri tanpa memikirkan orang lain.

Namun, kita juga tak bisa memungkiri keberadaan manusia berhati mulia yang dengan segenap kasih sayang menolong dan membantu kita.

Orang-orang berhati mulia itu kusebut malaikat. Malaikat yang selalu ada di sampingku, memberiku senyum saat yang lain menjauh, serta memberiku semangat saat yang lain mencibir. Cinta dari mereka membuatku benar-benar hidup.

Untuk itulah buku ini hadir. Puisi-puisi yang lahir dari hati sebagai persembahan untuk para malaikat dalam hidupku, para malaikat yang tak memiliki sayap.

 

Romantis gak tuh kata-katanya. Hahahah

2012 saya membuat buku itu, dan setelahnya tidak ada lagi buku-buku berikutnya. Hingga saat ini, di 2022, sepuluh tahun kemudian, saya mulai lagi mencoba rutin menulis. Saat ini saya sedang ikut membuat antologi buku, doakan lancar dan cepat selesai sehingga bisa dinikmati bersama.

Komentar

  1. Lebih giat lagi menulis supaya bisa menciptakan buku yang lebih baik lagi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kafe Hits di Balikpapan

Kalau bosan dengan Balikpapan yang itu-itu aja, tapi ingin keluar nongkrong, coba deh ke kafe. Di sana kamu bisa melepas penat dengan ngobrol dengan teman-teman atau sekedar foto-foto. Berikut ada beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya kunjungi di Balikpapan. 1. Dialog Coffee Tidak diragukan lagi, kafe ini sangat hits, saking hitsnya kafe ini memiliki tiga cabang di dalam kota Balikpapan. Kafe...tiga cabang dalam satu kota... wooow... - Dialog Coffee BP : BPN Permai H2 No 57 - Dialog Coffee BB : BPN baru C2 No 16 - Dialog Coffee RB : Ruko Bandar Blok C No 18-19 Saya ke Dialog Coffee yang di Ruko Bandar. Ada dua lantai, kemarin karena di lantai bawah penuh, saya ke lantai atas. Awalnya sih ragu, takutnya di lantai atas tidak senyama di lantai bawah, ternyata pun sangat nyaman buat menghabiskan waktu. Untuk masalah menu, pilihannya banyak. Karena baru pertama datang ke sana, jadi saya bertanya apa yang paling banyak dipesan, ternyata kopi dengan campuran ...

Daftar Gunung-Gunung yang Cocok untuk Pemula di Indonesia: Petualangan Pertamamu yang Tak Terlupakan

Bagi kamu para pecinta alam yang ingin memulai petualangan pendakian, Indonesia adalah surga yang tepat. Negara kita kaya akan keindahan alam pegunungan dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, bagi pemula, memilih gunung pertama bisa menjadi tantangan tersendiri. Tak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan rekomendasi gunung-gunung di Indonesia yang cocok untuk pendaki pemula, dengan tingkat kesulitan yang rendah namun tetap menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Memulai pendakian di gunung yang tepat akan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi untuk terus menjelajahi alam. Gunung yang cocok untuk pemula umumnya memiliki jalur pendakian yang jelas, tidak terlalu terjal, dan waktu tempuh yang relatif singkat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pos pendakian dan sumber air yang mudah diakses juga menjadi pertimbangan penting. Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula Gunung Prau, Jawa Tengah: Keunggulan: Pemandangan lautan awan yang spektakuler, jalur pendakia...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...