Langsung ke konten utama

Tips Merawat Tanaman Hias Aglonema

Di masa pandemi seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang beralih profesi ataupun beralih hobi, biasanya mayoritas berkegiatan di luar rumah, kini hanya bisa berdiam diri di rumah. Tak sedikit yang frustasi bingung mau melakukan apa di rumah. Oleh karena itu, banyak kaum hawa bahkan juga kalangan kaum adam yang bercocok tanam. Ada yang menanam sayuran adapula yang menanam tanaman hias sebagai hobi penghilang jenuh.

Yang paling mencolok saat ini adalah banyaknya ibu-ibu menanam tanaman hias. Dulu yang tidak pernah sama sekali ada pot bunga di halaman rumahnya, kini penuh. Dulu yang sama sekali tidak pernah melirik jenis-jenis tanaman hias, kini sudah hafal namanya. Pun termasuk ibu saya di rumah. Yaa tapi memang sih sudah sejak dulu ibu memelihara tanaman hias, tapi sekarang ini semakin tambah koleksinya.

Salah satu koleksi tanaman hias ibu saya yaitu Aglonema. Mungkin sudah tidak asing lagi kan di telinga kalian. Atau jangan-jangan kalian mengoleksi tanaman ini juga hehehehe.

Berbicara tentang tanaman hias Aglonema, cara perawatannya terihat susah-susah gampang yaa…

Ini nih beberapa tips untuk kalian yang lagi senang-senangnya merawat tanaman hias Aglonema tapi masih bingung cara memeliharanya.

Tanah

Kalau saya perhatikan, ibu saya menggunakan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang terus ia beri sedikit sekam. Terus hampir tiap bulan ia cek kondisi tanahnya. Jika kondisi tanah menggumpal, terlalu kering ataupun terlalu basah, biasanya ia ganti.

Penyiraman

Untuk bunga aglonema, jangan terlalu sering menyiramnya. Sesuaikan dengan kondisi iklim. Jika musim kemarau, tingkatkan insetis penyiraman tapi jangan juga setiap hari. Jika musim dingin atau hujan, kurangi intensitas air dengan hanya menyiramnya satu atau dua kali seminggu.

Selain itu, pakailah air bersih untuk menyiram bagian tanaman dan basahi daunnya untuk membersihkannya dari debu hingga bakteri. Ibu saya kadang menyiramnya dengan air bekas cucian beras, dan terbukti bagus untuk perkembangan aglonema.

Jauhkan dari sinar matahari langsung

Aglaonema tergolong tanaman hias yang tidak ribet dalam pemeliharaannya, tanaman ini lebih baik jika tumbuh di tempat yang tidak mendapat paparan sinar matahari langsung. Karena jika terkena matahari secara langsung bisa membuat warna daun aglaonema berubah menjadi kuning dan layu. Dan lagi, jika hanya terhindar dari matahari langsung, pertumbuhannya akan subur, daunnya akan mengkilap.

Pemupukan

Pupuk yang diberikan cukup yang standar saja, yang penting mengandung mineral dan nutrisi. Kalau ibu saya sih kadang menggunakan vetsin untuk memupuknya. Saya pernah membaca di google kalau vetsin alias micin bagi tanaman bermanfaat untuk mencegah daun rontok, menyuburkan tanaman, serta memperkuat akar tanaman.

Basmi hama

Untuk membasmi hama seperti kutu putih pada tanaman hias aglonema, cukup menggunakan pestisida yang sederhana. Tidak perlu membeli di took pupuk, cukup gunakan yang ada di dalam rumah, misalnya air sabun cuci piring. Yaa.. banyak yang menyarankan menggunakan air sabun cuci piring untuk menghilangkan hama pada tanamana hias. Tapi jangan terlalu banyak menggunakannya. Cukup sedikit saja. karena jika terlalu banyak, daunnya akan rontok.

Suhu

Setelah saya membaca berbagai artikel di google, suhu terbaik untuk tanaman hias aglonema adalah antara 18-26 derajat celcius. Aglonema akan rentan jika berada di bawah suhu 15 derajat celcius. Selain itu rentan juga di dalam ruangan yang perbedaan suhunya ekstrim, oleh karena itu, tidak disarankan menyimpan tanaman ini di dalam ruang ber-AC.

 

gitu aja ya gengs... see you ~

Komentar

  1. Ini nasuka mamak2 sm nenek2 wkwk

    BalasHapus
  2. Tanaman aglonema termasuk tanaman hias yg mahal. Jadi perawatannya juga harus ekstra. Terima kasih tipsnya. Semoga aglonema koleksinya semakin banyak dan bagus

    BalasHapus
  3. Memang walau awalnya hobi tapi kalau ditekuni bisnis tenaman hias ini bisa jadi menggiurkan ya mbak. Apalagi di tengah pandemi ini, orang malas keluar rumah shingga cari kesibukan lain

    BalasHapus
  4. Kak, paragraf awal ukuran tulisannya normal, tapi paragraf selanjutnya malah kecil. Saya browsing lewat laptop.

    Jujur aja, saya kurang hobi nanem tanaman kayak gini, tuh pohon jeruk aja suka kelupaan nyiram, alhasil nggak tumbuh-tumbuh, wkwkwkwk...

    But nice info nih bagi yang hobi merawat tanaman aglonema ini.

    Nice info Kak

    BalasHapus
  5. di teras dan halamnku belum ada pot bunga mbak hehehe....

    tetangga sebelah rumahku rajin banget, tiap pagi merawat tanaman bunganya. Sepertinya mengasyikkan buat dia. Emang kalau sudah suka, jadi betah ya melakukan aktivitas ini

    BalasHapus
  6. Pas masih di Surabaya saya punya tetangga depan rumah yang rumahnya penuuuuuuh sama aglonema. Pecinta daun-daunan dia. Saya pernah lihat dia cuci daunnya pakai Sunlight Cair mba, itu boleh ya? Hihihi. Lucu aja lihatnya. Telateeen banget.

    BalasHapus
  7. Saya pecinta bunga yg asal tanam aja. Jadinya gitu2 aja gak berkembang sprti punya orang2.. ����Baca artikel2 sprti ini jdi nambah wawasan dunia perbungaan.

    BalasHapus
  8. Saya sudah coba pakai air beras, memang jd subur dan daunnya lebar2 😀

    BalasHapus
  9. Sebelum maraknya penghobi bunga belakangan ini, sejak dulu saya sangat suka dengan tanaman ini. Karena selain sebagai tanaman hias konon Aglonema juga mampu membersihkan udara.

    BalasHapus
  10. Saya tertarik dengan cara membasmi hama untuk aglonema. Saya juga sering dapat Kabar kalau hama bisa dibasmi pakai sabun cuci. Hehe... Terbukti juga ya

    BalasHapus
  11. Ternyata pemakaian vetsin untuk tanaman itu sudah terbukti ya. Teman saya ada yang menambahkannya untuk tanaman anggreknya juga tumbuh indah, dan ini berlaku juga buat Aglonema.
    Makasih untuk tipsnya Kak.

    BalasHapus
  12. kalau ngomongin aglaonema ini inget dulu aku kerja di kultur jaringan tanaman hias ini, kita kirim dalam bentuk benih steril ke belanda sampai jepang juga Mbak. keren ya indonesia

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kafe Hits di Balikpapan

Kalau bosan dengan Balikpapan yang itu-itu aja, tapi ingin keluar nongkrong, coba deh ke kafe. Di sana kamu bisa melepas penat dengan ngobrol dengan teman-teman atau sekedar foto-foto. Berikut ada beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya kunjungi di Balikpapan. 1. Dialog Coffee Tidak diragukan lagi, kafe ini sangat hits, saking hitsnya kafe ini memiliki tiga cabang di dalam kota Balikpapan. Kafe...tiga cabang dalam satu kota... wooow... - Dialog Coffee BP : BPN Permai H2 No 57 - Dialog Coffee BB : BPN baru C2 No 16 - Dialog Coffee RB : Ruko Bandar Blok C No 18-19 Saya ke Dialog Coffee yang di Ruko Bandar. Ada dua lantai, kemarin karena di lantai bawah penuh, saya ke lantai atas. Awalnya sih ragu, takutnya di lantai atas tidak senyama di lantai bawah, ternyata pun sangat nyaman buat menghabiskan waktu. Untuk masalah menu, pilihannya banyak. Karena baru pertama datang ke sana, jadi saya bertanya apa yang paling banyak dipesan, ternyata kopi dengan campuran ...

Daftar Gunung-Gunung yang Cocok untuk Pemula di Indonesia: Petualangan Pertamamu yang Tak Terlupakan

Bagi kamu para pecinta alam yang ingin memulai petualangan pendakian, Indonesia adalah surga yang tepat. Negara kita kaya akan keindahan alam pegunungan dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, bagi pemula, memilih gunung pertama bisa menjadi tantangan tersendiri. Tak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan rekomendasi gunung-gunung di Indonesia yang cocok untuk pendaki pemula, dengan tingkat kesulitan yang rendah namun tetap menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Memulai pendakian di gunung yang tepat akan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi untuk terus menjelajahi alam. Gunung yang cocok untuk pemula umumnya memiliki jalur pendakian yang jelas, tidak terlalu terjal, dan waktu tempuh yang relatif singkat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pos pendakian dan sumber air yang mudah diakses juga menjadi pertimbangan penting. Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula Gunung Prau, Jawa Tengah: Keunggulan: Pemandangan lautan awan yang spektakuler, jalur pendakia...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...