Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

9 Cara Meningkatkan Daya ingat Otak dengan Cepat

  “Lupa eh” “Wadduh saya lupa” “Astagfirullah, saya lupa” “Tadi ingat sih, tapi kok sekarang jadi lupa ya..” “Di mana ya… lupa”   ​Pernah dengar kalimat-kalimat di atas, nggak? Pernah kan ya, sering malah. Zaman sekarang bukan cuma nenek kita aja yang sering pikun, tapi malah kita cucunya yang masih muda-muda sudah terjangkit pikun bahkan ada yang mengidap level parah. ​Nah, berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan daya ingat otak dengan cepat, agar terhindar dari pikun level parah.   1. Tulis  Di zaman sekarang, kegiatan menulis dibagi menjadi dua, yaitu menulis di keyboard handphone atau komputer (mengetik) dan menulis tangan di kertas. Mana yang kalian senangi? Dua-duanya sih bagus, tapi kalau untuk daya ingat yang lebih mendalam lagi, menulis tangan lebih disarankan, karena seseorang yang menulis tangan akan lebih cermat dengan apa yang ditulisnya sehingga membangkitkan ingatan-ingatan. Tapi. Jika kalian tidak ingin repot me...

Tips Merawat Tanaman Hias Aglonema

Di masa pandemi seperti sekarang ini, banyak masyarakat yang beralih profesi ataupun beralih hobi, biasanya mayoritas berkegiatan di luar rumah, kini hanya bisa berdiam diri di rumah. Tak sedikit yang frustasi bingung mau melakukan apa di rumah. Oleh karena itu, banyak kaum hawa bahkan juga kalangan kaum adam yang bercocok tanam. Ada yang menanam sayuran adapula yang menanam tanaman hias sebagai hobi penghilang jenuh. Yang paling mencolok saat ini adalah banyaknya ibu-ibu menanam tanaman hias. Dulu yang tidak pernah sama sekali ada pot bunga di halaman rumahnya, kini penuh. Dulu yang sama sekali tidak pernah melirik jenis-jenis tanaman hias, kini sudah hafal namanya. Pun termasuk ibu saya di rumah. Yaa tapi memang sih sudah sejak dulu ibu memelihara tanaman hias, tapi sekarang ini semakin tambah koleksinya. Salah satu koleksi tanaman hias ibu saya yaitu Aglonema. Mungkin sudah tidak asing lagi kan di telinga kalian. Atau jangan-jangan kalian mengoleksi tanaman ini juga hehehehe. ...

Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin by Tere Liye

  Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku dan adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat beteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.   Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.   Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua. Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapkulebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.   Itulah kalimat-kalimat yang ada di sampul belakang novel karya Tere-Liye. “Daun yang Jatuh Tak Pernah Memben...

Falsafah Hidup Masyarakat Bugis

*6 FALSAFAH HIDUP* masyarakat Bugis yang bisa kamu jadikan sebagai pelajaran berharga dalam menjalani kehidupanmu. *1. Ininnawa* Secara harfiah, ininnawa berasal dari kata nawa atau nawa-nawa yang berarti sebuah perencanaan yang masih relatif, entah itu baik atau buruk. Jika itu baik, maka disebut ininnawa.  Makna dari konsep ini adalah mengajak kita untuk melakukan sesuatu sesuai dengan nalar dan kata hati yang tentu saja memiliki niat yang luhur. Bukankah hati tidak pernah berbohong? *2. Sitinaja* Dalam budaya masyarakat Bugis, dikenal juga istilah sitinaja yang artinya kepatutan. Dalam konsep sitinaja, kepatutan ini berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dan sesuai dengan porsinya. Konsep sitinaja dalam suku Bugis membuat masyarakatnya harus mampu menempatkan dirinya sesuai kedudukan. Misalnya tidak mengambil hak-hak orang lain melainkan menghormati hak-hak itu. *3. Siri na pacce* Secara harfiah, siri artinya rasa malu sedangkan pacce artinya pedih. Secara istilah, fa...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...