• Home
  • Features
  • Fiksi
  • Travel
  • Privacy Policy
  • Perahu Kertas’s Quote





    “Kuliah dulu, lulus, mapan, baru deh tulis dongeng beneran.”

    “Berarti kamu mau jadi orang lain dulu baru balik jadi diri kamu sendiri.”

    “Pada akhirnya kita tahu kok mana yang realistis an mana yang cuma dongeng.”

    “Apa yang orang bilang realistis belum tentu sama yang kita pikirin. Ujung-ujungnya kita tahu kok, mana diri kita sebenarnya, mana yang bukan diri kita, dan kita juga tahu apa yang pingin kita jalani.”

    “Aku menulis lagi, … dan cuma ini yang bisa menghiburku.”

    “Rasanya dengar kamu ngomong itu kayak digaplok!”


    “Saya tidak tahu kapan, tapi saya yakin kok, kamu bakalan jadi penulis terkenal!”

    “Ada yang rasanya gak pas lagi, entah aku yang berubah, lingkunganku berubah, atau dua-duanya.”

    “Nyerah sama realistis beda tipis…”

    “Nanti kalau kamu nyampe di titik ini, kamu bakalan tahu kok.”

    “Ini lah aku. Kalau kamu punya masalah dengan itu, that’s your problame.”

    “… dan juga buat dunia khayalmu yang gak pernah aku ngerti.”

    “Duniaku berubah, mungkin memang harus begini, mungkin memang ini jalannya. Meski semua kelihatan baik-baik saja, aku sering merasa tersesat, semoga ada cahaya, petunjuk jalan, rumah roti atau apapun yang bisa membuatku keluar dari sini. Sebagaimana semua aliran air darimanapun itu, suatu saat akan ke laut.”

    “Keenan melukis karena cinta dengan seni lukis, tapi ada sesuatu yang Keenan buat dengan cinta yang lebih dalam.”

    “Gue yang salah. Gue maunya lu ngerti gue tanpa gue cerita apa-apa.”

    “Manusia satu itu muncul lagi, apa kabar dia?”

    “Kemana perahu ini membawa hatiku, hatinya, mungkin sementara ini cuma laut yang tahu.”

    Semua kalimat diatas adalah kalimat-kalimat yang saya suka di film Perahu Kertas bagian pertama. Aku memang sudah tergila-gila dengan ‘Perahu Kertas’, entah itu novel, film, lagu dan segala yang berhubungan dengan Kugy dan Keenan.
    Terlepas dari segala yang membuat mereka hadir menjadi bagian dari sebuah cerita di dunia fiksi, aku sangat-sangat mencintai Kugy dan Keenan di duniaku sendiri.


    Dan untuk Keenan-ku sendiri,
    Hari ini aku bermimpi, aku bermimpi bisa berbagi dunia bersama ilustrasimu. … karena denganmu segalanya dekat, segala sesuatunya ada.

    Posting Komentar