akhirnya tugas kuliah untuk hari ini selesai juga.... yeeeeee.....
Aku meregangkan badan sambil melirik jam dinding, "Wah sudah jam setengah delapan pagi," matahari sudah sangat tinggi ternyata. Seharusnya aku bergegas mandi lalu berangkat kampus, tapi karena masih betah maen laptop, yaaa biginilah hasilnya --> bercerita ria dia blog alias nulis. hohohohoho.. Tapi sebelum nulis, aku mengunjungi sejumlah rumah kata dari berbagai penulis, motivasi serta semangat banyak kucuri dari sana. ^^
aku tidak ingin bercerita panjang lebar mengenai blog para penulis yan rutin kukunjungi, tapi aku ingin sedikit berbagi fikiran yang tiba-tiba terlintas di benakku sesaat setelah tugas kuliah kurampungkan.
Kuliah, apapun yang terlintas dibenakmu saat mendengar kata itu yang pasti aku sudah terdoktrin kalau mendengar kata kuliah itu pasti yang ada di benakku, dewasa.
Hmmm... dewasa, tidak boleh manja, mandiri dan sejumlah kata yang menggambarkan kalau kita sudah tidak anak-anak lagi. Banyak versi mengenai hal itu, jadi terserah mau -memaknai kata itu sebagai apa, itu pilihanmu.
Perasaan dari tadi muter-muter gak jelas apa yang aku bicarakan, hahahaha...
Ok, gini, tadi sempat terlintas di benakku keinginan untuk kembali ke masa kanak-kanak. Masa yang menurutku bebas, apa adanya. Tidak seperti sekarang, banyak aturan dan harus pintar mencari muka, arrrggghhh sungguh aku membenci kata yang kedua.
Ingat tidak masa kecilmu, saat bermain adalah pekerjaan utama kita, hahahah aku sangat ingat itu, betapa menyenangkan masa kanak-kanak.
Saat kecil, kita juga tak perlu malu untuk melakukan apa saja, misal berlari dan menari ditengah hujan yang gerimis, terjun ke sungai tanpa melepas seragam sekolah, dikejar-kejar bunda karena tak tidur siang, ahhhh sungguh memori-memori seperti itu sangat ingin kuulang.
Sekarang, saat kita menjadi anak kuliah, dan dianggap dewasa, kita tidak bisa lagi melakukan hal semau kita, kita dituntut untuk bersikap sesuai aturan dan yang dianggap "normal" bagi semua orang.
Menurutku, orang dewasa itu pendusta, mereka selalu melarang sana sini, membuat aturan sana sini, padahal sebenarnya di dalam dirinya masing-masing, ada keinginan yang menggebu untuk melakukan hal yang dilarangnya itu alias melanggar aturan itu sendiri.
Beda dengan anak-anak yang selalu jujur, berkata tidak untuk hal yang benar-benar dibencinya dan iya untuk hal yang dia setujui. Mereka polos tapi penuh kejujuran.
Arrrgghhhh mengapa kita harus menjadi dewasa? itu berat, menurutku.
Pagi ini, aku ingin kembali ke masa kanak-kanak, bolehkah?
-ila-
Posting Komentar