H U J A N

Meresap hingga ke tulang, sensasi dinginnya, sungguh membuatku tersenyum-senyum geli... ^^

Hujan, otakku membentuk kata itu saat pandangan kuarahkan ke jendela di tengah-tengah perkuliahan.Kurasakan ujung-ujung bibirku tertarik ke samping, aku tersenyum, akhirnya aku dan hujan bertemu.



Bergegas meninggalkan kelas sat kuliah berakhir. Menuju parkiran, menyapa Shiro yang sejak tadi menungguku. Tapi hujan, hujan deras malah. Arrrggghhh aku tak mau seperti mereka yang berdiri memtung memandangi hujan, seakan memohon kepada hujan agar menghentikan diri terjun bebas ke bumi, "aku ingin pulang" aku membaca kata itu dari tatapan mereka ke hujan-sepertinya kali ini aku memiliki indra ke 6. hahhhahaha
Aku menghidupkan shiro dari matinya yang hampir delapan jam sejak tadi pagi. Memasang jaket yang hanya kujadikan pelindung untuk tasku, aku tak mau buku-buku dalam tas basah.

Aku melaju bersama Shiro, aku menikmati setiap tetesan hujan yang menyentuh jemariku. Geli rasanya saat butiran-butiran hujan menghantam jemari, tapi aku menyukainya. :D

Aku tak bisa melajukan Shiro seperti biasanya, kali ini Shiro sangat lambat karena jarak pandangku tak bisa jauh, hujan semakin deras. Aku merasakan air mengaliri seluruh badanku, aku dingin, tapi tetap menikmatinya. Indah, nyaman, ada rasa yang telah lama kurindu, seperti rasa yang kau tinggalkan di masa kecil. ^^

sejam berlalu, tak terasa aku dan Shiro telah samapai rumah. Aku tiba-tiba tersenyum, aku merasa seperti anak kecil yang sehabis bermain hujan dengan kawannya, bedanya aku hanya berteman Shiro. Keinginanku kemarin untuk kembali menjadi anak kecil terwujud... :)


Namun, ada sebab pasti ada akibat, setelah bermain hujan bersama Shiro sepanjang perjalanan, aku menjadi pilek, sekarang pun begitu, aku juga menggigil..hahahah 'tak apalah, lama penyakit aneh itu tidak datang, sekali-sekali aku mengundangnya -seperti saat ini, mungkin bukan suatu masalah yang besar. Dan saat dia datang, aku tahu apa yang harus kulakukan, yaaa tidur... dan setelah itu semua kembali seperti biasa, yaaa seperti saat ini, setelah tidur aku bisa mengoceh di penampungan ini lagi, meski masih diiringi bersin. hahahahah

Hujan, sebenarnya aku ingin sekali selalu bermain bersamamu, tapi, kau tahu -tanpa kuberi tahu, tubuhku kadang tak bisa menerima dingin yang kau bawa... Untuk itu, besok, aku harus pakai mantel (jas hujan)... hahahah... terima kasih untuk hari ini, hujan. aku sangat bahagia, bahkan dlam tidur, mungkin bibirku masih menyunggingkan senyum, senyum yang dingin.


-ila-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantimurung

Kafe Hits di Balikpapan

Kaladi di Subuh Hari