Seperti biasanya, saat waktu luang pasti kugunakan untuk
menjelajah di dunia maya. Facebook dan twitter menjadi jendela utama yg harus
kubuka. Entah hari itu tanggal berapa, timeline di twitter penuh dengan retweet
(RT) anak-anak vidies. Semua bercerita tentang jadwal kegiatan VD , dan
ternyata ada jadwal ke Makassar... yyeeeeaaaahhhh, entah mengapa aku merasa
sangat senang.
Berbagai cara kulakukan untuk mencari info kapan dan dimana
VD akan manggung di Makassar. Dan dari hasil pencariandari sabang sampe marauke
(jiaaahhh lebay...;p) akhirnya saya mendapatkan info kalau VD manggung di Trans
Studio Makassar pada hari minggu tanggal 12 Februari. Senangnya bukan kepalang,
tapi tak bisa kusembunyikan rasa sedih karena masalah uang. masuk di wahana TSM
itu bagi saya sangat mahal, jadi harus berfikir 2 kali, eh salah berfikir 2811
kali untuk masuk wahananya. Paling kalau ke TS (Trans Studio) aku Cuma nongkrong
di Mall-nya. (kentara miskinnya... hahaha)
Dua minggu sebelum hari H, saya membulatkan tekad menabung
untuk bisa masuk TS. Tapi beberapa hari sebelum hari H, kakak nelfon, dia
sangat butuh uang. mau tidak mau saya harus mengiriminya, dan uang yg saya
kirim adalah uang yg rencana akan saya pake untuk masuk TS. Tapi tak apalah,
saya ikhlas. Saya tak mungkin tega bersenang-senang sedangkan kakak lagi
kesusahan. Hari itu saya mengajak diri sendiri untuk berdamai dan mengikhlaskan
untuk tidak bertemu dengan sang idola, VD.
Allah memang sangat Pemurah. Keesokan harinya saya mendapat
kabar dari Iin, teman saya bahwa ternyata VD tidak manggung di dalam wahana
TSM, tapi hanya di Mall-nya. Sungguh mendengar hal itu membuatku serasa
melayang saking bahagianya. “harapn untuk bertemu VD, ada!” gumamku dalam hati.
Tapi hambatan tak hanya sampai disana. Iin kembali
mengabarkan kalau ternyata untuk melihat aksi panggung VD harus menggunakan
surat undangan dari pihak yang menyelenggarakan acara tersebut. Down! Itu yang
tiba-tiba kurasa saat mendengar kabar itu.
Mungkin karena melihatku begitu sedih, iin memberi solusi
yang sedikit menghiburku. Dia tetap mengajakku datang ke Mall TS tapi harus
pagi-pagi sebelum VD datang. Katanya “jika memang acaranya di ruang tertutup,
kita akan menunggunya di pintu masuk sampai dia datang. Asal kau bisa
melihatnya walau sebentar.” Dasar saya yang memang sangat mengidolakan VD jadi
tawaran itu aku terima meski dalam benakku harus kecewa karena hanya bisa melihatnya
sejenak, mungkin hanya beberapa detik karena VD pasti dikawal.
Sehari sebelum hari H saya memaksa iin untuk menemaniku dan
juga memaksanya untuk bangun cepat agar bisa secepat mungkin ke TS dengan
harapan bisa melihat VD walau beberapa detik. Bagaimanapun caranya, aku ingin
melihat VD secara langsung.
Hari itu datang juga, 12 februari. VD akan manggung di
Makassar dan peluang untuk melihatnya sangat kecil. Tapi pagi itu, aku memulai
hari dengan berdoa agar aku bisa melihat VD. Aku sangat ingin!
Aku berangkat dari rumah tanpa ada kepastian bisa atau tidak
aku melihat VD. Tapi dari pada tinggal di rumah mending saya ke TS Mall,
setidaknya ada usaha.
sampai di TS, aku dan Iin duduk di teras karena waktu itu
Mall belum buka. Ada kemirisan tersendiri melihat mereka yang memegang udangan.
Dalam hati doa untuk bertemu VD terus kupanjatkan.
Saat Mall dibuka, saya dan Iin masuk, dan Alhamdulillah, saya
merasa Allah sangat menyayangi saya. Ternyata tempatnya tidak tertutup dan yang
tidak memiliki undangan bisa menonton tapi dari luar garis pembatas. Tak apalah
yang pentng bisa melihat VD! Itu yg penting. Iin mengajariku strategi-strategi
untuk bisa melihat VD secara jelas dan lebih dekat. Kuikuti semua instruksi
dari dia.
Saya berdiri di belakang panggung, menunggu VD datang. Dan saat
dia datang, sumpah senangnya minta ampun karena bisa menyentuh tangannya meski
dihalangi oleh orang-orang yang mengawalnya.
Status palsu, lagu pembuka yang dinyanyikannya dengan merdu.
Entahlah ada berapa lagu yang VD nyanyikan, sy terlalu senang sehingga lupa
menghitungnya.
Kamera digital tidak bersahabat, kadang bagus, kadang jelek
jadi kami Cuma mengandalkan kamera HP.
Selesai manggung VD langsung keluar Mall. Puas, seneng dan
aaahhh susah dijelasinnya, pokoknya saya bahagia sekali.
Beberapa menit kepergian VD, kami pun sepakat untuk pulang. Ditemani
“Shiro” –nama motor yang selalu menemaniku ke mana saja- kami berboncengan pulang.
Di tengah jalan, tiba-tiba Iin menepuk pundakku dan berkata “ILa, VD sekarang
sedang makan di Warun Sop Kondro Karebosi.” – “kenapa bisa tahu?” tanyaku. “ada
yang ngetwit kalu dia melihat VD disana”. Dengan cekatan saya membelokkan motor
namun tiba-tiba ada yang meneriakiku, “weee cewe.. weserko!!!” sumph kaget
bukan main, sebenarnya sih lebih tepat takut bukan main, tapi saya tdk peduli,
kutancap gas menuju arah warung Sop Konro.
Tiba disana, saya memberanikan diri masuk. Kecewa! VD gak
ada. Tapi Iin mengajakku naik ke lantai dua. Masuk di lantai dua karena dari
luar yang cahaya matahari sangat terik dan tiba-tiba masuk ruangan jadi
penglihatanku agak remang-remang. Kecewa lagi! Saya sama sekali tidak melihat
keberadaan VD. Sudah, pengen pulang rasanya. Tapi tiba-tiba saya melihat orang
yang poni-nya mirip VD, setelah kuperhatikan lebih tajam ternyata benar dia
VD... aaahhhh senengnya bukan kepalang. Saya yang sangat pemalu memberanikan
diri menghampirinya, tapi ternyata managernya ada, saya ditegur. Tapi benar
juga sih, saya salah karena mengganggu VD yang sedang makan.
Jadi kuputuskan untuk keluar menunggunya selesai makan. Lama...
sepertnya iin sudah bosan, tapi saya terus memohon agar dia bertahan. Akhirnya VD
keluar, aku dan iin secepat kilat meminta pada Vd dan managernya agar kami bisa
foto bareng. Duh senangnya ternyata VD mau... setelah foto kami berjabat
tangan. Pas menuruni tangga, saya ngikutin dari belakang, senaaaaang
sekaaaliiii bisa berjalan di dekat VD. Sempat bilang kedia supaya sering-sering
ke Makassar dan ternyata direspon, duuuuhhhh sumpaaahhhh Allah memberiku
sesuatu yang sangat Indah hari itu. VD masuk ke mobil dan saya hanya bisa
menatapinya. 12 Februari, akhirnya saya bisa bertemu, jabat tangan dan
mendengar suaranya secara langsung. Terimakasih Allah, syukur dan pujiku padaMu
tak henti-hentinya. Juga terima kasih buat Iin yang sibuk mencarikanku info. ^^
Posting Komentar