Langsung ke konten utama

Tragedi Sungai Gendrang (Mahung-Sanrego)

kali ini saya mau berbagi cerita mistis. Ini cerita nyata yang sedikit saya lebay-kan... hehehe

cerita ini berasal dari kejadian-kejadian yang terjadi di tempat yang bersebelahan enam rumah dari rumah saya. Tepatnya di sungai dekat rumah.

Ceritanya gini, kan dekat rumah aku yang di Sanrego ada jembatan. Terus tuh jembatan sudah tua dan reok. Jadi, rencananya (bukan rencana lagi sih, tepatnya sementara) dibongkar, karena pemerintah telah menyediakan dana untuk pebaikan jembatan itu.

Hari pertama pembongkaran jembatan, masyarakat yang biasanya menggunakan jembatan itu untuk nyebrang harus turun ke sungai untuk bisa nyebrang. Har pertama semua berjalan lancar, mobil dan motor bisa nyebrang walau kaki hingga setengah betis basah (khusus pengguna motor, yang mengendarai mobil mana bisa basah kalau nggak turun dari mobil dulu... ^^). Bahkan saya yang baru awam di dunia mengendarai berani untuk nyebrang (setangah perjalan di sungai turun dari motor dan teriak minta tolong sama orang yang ada di sekitar sungai untuk bantu nyebrangin motor, hehehehe).

Hari kedua, para Sipir (yang ngebongkar jembatan) bekerjasama dengan warga yang ada disekitar sungai membangun jembatan darurat. Karena sungai di dekat rumah saya itu lumayan lebar, jadi mereka harus menggunakan batang kelapa yang sangaaaatt banyak. Yaa... akirnya jembatan darurat sudah jadi, nih jembatan khusus untuk pengguna motor (“mobil bisa sih, Cuma dag nanggung kalau jatoh” kata yang membuat jembatan itu...^^)

Hari ketiga, nah ini nih hari yang parah se-sanrego. Dari subuh hujan dag mau berhenti, dan alhasil sungai banjir. Otomatis deh transportasi sedikit terhambat. Kalau motor sih gak papa, tapi mobil...(sabar aja ya Bil...^^) ta bisa nyebrang. Semua mobil yang mendekati sungai harus mutar kembali. Dan akibat dari banjir itu juga merepotkan orangtua saya. Kan waktu pagi air sungai belum terlalu naik jadi ayah saya masih bisa nyebrangi mobilnya untuk pergi kesuatu tempat. Tapi pas pulang air sudah cukup tinggi dan sangat tidak memungkinkan untuk disebrangi. Jadi tuh mobil dititip deh di rumah seberang, dan orangtua saya jalan nyebrang sungai pake jembatan darurat. Tapi ada juga loh warga yang nyalinya tinggi banget nyebrangin mobilnya di jembatan darurat, padahal tuh jembatan dag kuat.

Malam tiba, semua warga yang tinggal dekat sungai khawatir jangan sampai air sungai meluap dan menghanyutkan jembatan darurat itu. Tak terkecuali nenek saya yang rumahnya bersebelahan dengan rumah saya.

Esok pagi, kakek dan om saya ke sungai. Pulang dari sana, sepertinya tertawa miris. Akhirnya nenek cerita kalau waktu tengah malam tadi, mereka semua mendengar suara mobil berat(mobil yang ada seperti sendok di depannya, saya dag tahu namanya jadi saya namai mobil iti mobil berat...^^) yang sedang menggali pasir dan batu-batuan yang ada disungai, kemudian mobil berat itu menumpahkannya kembali. Kejadian itu terdengar berulang kali, sehingga mereka penasaran apa ada sipir yang kerja tengah malam. Karena hujan kakek saya tak keluar malam itu dan memutuskan untuk melihatnya keesokan harinya. Tapi ternyata tak ada yang terjadi di sungai itu, bahkan bekas galian atau kumpulan pasir pun tak ada. Jadilah mereka semua merasakan hawa-hawa mistis yang terjadi di sungai itu. Saat ngumpul dan cerita tentang itu, sebagian besar kejadian-kejadian di sungai itu terbongkar (tak perlulah saya menceritakannya disini...). dan kejadian aneh juga terjadi pada si sipir yang bkerja disana. Ada seorang diantara mereka yang terjatuh di tengah-tengah jembatan dan nyemplung kesungai. Alhamdulillah dia selamat. (untung dia sipir, coba kalau orang biasa, sudah gawat tuh... sipir kan memang sudah terlatih...^^).




Nb:
rumah nenek saya memang dekat dengan sungai jadi yang tinggal disana bisa mendengar kejadian yang menimbulkan suara besar di sungai.


Ada lagi kejadian yang terjadi setelah kutulis tulisan ini.
Saat kuselesai menulis, tak langsung kuposting di blog, kusimpan dulu, kemudian keluar sejenak. Eh, diluar rumah orang pada ribut dan berlarian menuju sungai. Aku jadi penasaran dan kususul mereka. ternyata ada mobil yang hanyut di sungai. Dari informasi yang saya dengar, awalnya saat mobil itu hendak menyebrang, arus air sungai tidak terlalu besar dan memungkinkanlah untuk sebuah mobil seperti itu lewat. Tapi setelah mobil itu ditengah sungai, tiba-tiba air sungai meluapdan arusnya menjadi sangat besar. Sopir mobil itu tak kuasa menahan arus air sungai jadi segera ia berteriak meminta tolong pada warga yang ada di sekitar sungai. Karena rasa solidaritas warga yang sangat tinggi, semua laki-laki dewasa turun untuk menolong mobil yang malang itu. Dengan sekuat tenaga mereka berusaha mendorong dan menarik mobil itu padahal air sungai sampai di dada orang dewasa. Semua warga yang yang melihat kejadian itu cemas. Tapi untunglah berkat kerjasama yang sangat tinggi mobil dan penumpang di dalamnya selamat. Alhamdulillah... semoga kejadian itu tak terulang lagi...



-iLa-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kafe Hits di Balikpapan

Kalau bosan dengan Balikpapan yang itu-itu aja, tapi ingin keluar nongkrong, coba deh ke kafe. Di sana kamu bisa melepas penat dengan ngobrol dengan teman-teman atau sekedar foto-foto. Berikut ada beberapa rekomendasi kafe yang pernah saya kunjungi di Balikpapan. 1. Dialog Coffee Tidak diragukan lagi, kafe ini sangat hits, saking hitsnya kafe ini memiliki tiga cabang di dalam kota Balikpapan. Kafe...tiga cabang dalam satu kota... wooow... - Dialog Coffee BP : BPN Permai H2 No 57 - Dialog Coffee BB : BPN baru C2 No 16 - Dialog Coffee RB : Ruko Bandar Blok C No 18-19 Saya ke Dialog Coffee yang di Ruko Bandar. Ada dua lantai, kemarin karena di lantai bawah penuh, saya ke lantai atas. Awalnya sih ragu, takutnya di lantai atas tidak senyama di lantai bawah, ternyata pun sangat nyaman buat menghabiskan waktu. Untuk masalah menu, pilihannya banyak. Karena baru pertama datang ke sana, jadi saya bertanya apa yang paling banyak dipesan, ternyata kopi dengan campuran ...

Daftar Gunung-Gunung yang Cocok untuk Pemula di Indonesia: Petualangan Pertamamu yang Tak Terlupakan

Bagi kamu para pecinta alam yang ingin memulai petualangan pendakian, Indonesia adalah surga yang tepat. Negara kita kaya akan keindahan alam pegunungan dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun, bagi pemula, memilih gunung pertama bisa menjadi tantangan tersendiri. Tak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan rekomendasi gunung-gunung di Indonesia yang cocok untuk pendaki pemula, dengan tingkat kesulitan yang rendah namun tetap menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Memulai pendakian di gunung yang tepat akan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memotivasi untuk terus menjelajahi alam. Gunung yang cocok untuk pemula umumnya memiliki jalur pendakian yang jelas, tidak terlalu terjal, dan waktu tempuh yang relatif singkat. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pos pendakian dan sumber air yang mudah diakses juga menjadi pertimbangan penting. Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula Gunung Prau, Jawa Tengah: Keunggulan: Pemandangan lautan awan yang spektakuler, jalur pendakia...

Warung Coto Bintang Timur, Palattae

Pasti sudah tidak asing lagi dong dengan makanan yang satu ini. Coto makassar atau coto mangkasara adalah makanan tradisional Makassar, Sulawesi Selatan. Makanan ini terbuat dari daging sapi serta jeroannya   yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Kali ini saya akan sedikit me-review hidangan coto Makassar yang ada di kampung saya. Ya, meskipun jarak warungnya lumayan jauh dari rumah, sekitar 12Km. Warung coto Bintang timur. Openingnya baru beberapa hari yang lalu. Letaknya di pusat kota kecamatan kahu, Kabupaten Bone, Palattae. Saya tipe orang yang kalau makan coto, suka kuahnya yang tidak terlalu kental. Dan di warung ini, pas saya menemukannya. enak!    Isiannya banyak. Gak pelit sama sekali. Saking banyaknya isinya, kuahnya yang duluan habis, jadi saya minta refil kuah. Eh, malah dikasi satu mangkuk kuah dan ternyata gratis geng refil kuahnya...