TERLAMBAT BANGUN
Sinar matahari sudah menembus celah-celah jendela kamar hingga menyilaukan mata Rina yang masih menyembunyikan sebagian tubuhnya di balik selimut berwarna biru.
Tiba-tiba Rina terbangun dan memusatkan pendangannya pada jam dinding “Wuahhh…!” teriak Rina yang langsung lompat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian Rina keluar dan bergegas emaang seragam putih birunya. Setelah selesai Rina kembali memandang jam dinding “Wuahhh….!” Teriak Rina lagi.
Rina segera mengambil tas dan berlari keluar menuju tempat sepatunya. Namun belum sampai pada tujuan Rina dihadang oleh kakaknya.
“Mau ke mana Rin pakai seragam sekolah?” Tanya kakak Rina.
“Ya ke sekolahlah kak masa ke pasar. Ehm… kakak gak ke sekolah?” Tanya Rina penasaran.
Pertanyaan Rina tak ditanggapi oleh kakaknya malah sang kakak tertawa terbahak-bahak. Rina merasa jengkel dan kembali bertanya “Napa tertawa?”
“Kamu mau ke sekolah?” Tanya kakaknya sambil menahan tawa.
Rina makin jengel.
“Inikan hari Minggu Rina, hari libur!” sambung kakak Rina
Rina bingung.
“Ini hari Minggu!” ulang kakaknya untuk meyakinkannya.
“Hah….” Rina menganga dan tak bias percaya itu.
Kakak Rina memegangi perutnya sambil tertawa. Dengan perasaan yang campur aduk antara jengkel dan ingin mnertawakan diri sendiri Rina kembali ke kamarnya, sementara kakaknya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
Tiba-tiba Rina terbangun dan memusatkan pendangannya pada jam dinding “Wuahhh…!” teriak Rina yang langsung lompat dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.
Tak lama kemudian Rina keluar dan bergegas emaang seragam putih birunya. Setelah selesai Rina kembali memandang jam dinding “Wuahhh….!” Teriak Rina lagi.
Rina segera mengambil tas dan berlari keluar menuju tempat sepatunya. Namun belum sampai pada tujuan Rina dihadang oleh kakaknya.
“Mau ke mana Rin pakai seragam sekolah?” Tanya kakak Rina.
“Ya ke sekolahlah kak masa ke pasar. Ehm… kakak gak ke sekolah?” Tanya Rina penasaran.
Pertanyaan Rina tak ditanggapi oleh kakaknya malah sang kakak tertawa terbahak-bahak. Rina merasa jengkel dan kembali bertanya “Napa tertawa?”
“Kamu mau ke sekolah?” Tanya kakaknya sambil menahan tawa.
Rina makin jengel.
“Inikan hari Minggu Rina, hari libur!” sambung kakak Rina
Rina bingung.
“Ini hari Minggu!” ulang kakaknya untuk meyakinkannya.
“Hah….” Rina menganga dan tak bias percaya itu.
Kakak Rina memegangi perutnya sambil tertawa. Dengan perasaan yang campur aduk antara jengkel dan ingin mnertawakan diri sendiri Rina kembali ke kamarnya, sementara kakaknya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
Komentar
Posting Komentar