• Home
  • Features
  • Fiksi
  • Travel
  • Privacy Policy
  • Sebuah Surat untuk Sebuah Organisasi

    picture from google.com



    Dear an organization


                Aku ingin curhat, tapi aku tak tahu menyampaikannya lewat suara, jadi aku tulis surat saja untukmu, bagaimana? Tak masalah kan? Aku yakin kau pasti akan sangat mengerti. Surat ini hanya berisi curhatanku padamu, juga sedikit keluhan sih...heheheheh


    Ok, tak usah berbelit-belit, langsung saja....

                Namamu organisasi kan, dulu aku mendengar menurut sebagian orang, organisasi sangatlah penting dalam hidup ini. Kita banyak belajar dari organisasi, juga kita akan mendapat banyak teman di sana, bahkan katanya, kadang di organisasi kita ketemu jodoh. Hahahaha...  makanya aku mencoba untuk ikut menjadi bagian dari suatu organisasi, menjadi bagian dari dirimu...

                Tapi... setelah kumengenalmu, aku sedikit kecewa. Aku kecewa padamu. Mengapa yang terjadi bukan yang kubayangkan selama ini. 


                Sebuah organisasi yang katanya organisasi kekeluargaan, malah membuatku sangat ketakutan. Aku ikut di dalamnya karena ingin merasakan hangatnya keluarga meski tak sedarah, tapi aku malah merasa keluarga itu kaku dan dingin. Atau apakah aku yang tak pintar memahami hangat dibalik dingin itu? Entahlah...

                Aku memang manusia yang sejak kecil mencintai kesendirian, selalu menyepi dan tak ingin bergaul dengan yang lainnya, alasan utamanya adalah takut! Tapi saat itu, aku memaksa diri untuk menjadi bagianmu agar aku bisa membunuh semua rasa takutku, agar aku bisa membunuh kenyamananku dalam kesendirian, tapi aku malah semakin takut, aku malah semakin tertekan.

                Organisasi kekeluargaan tapi di dalamnya penuh kekerasan, itu membuatku semakin tak mengerti. Ok, aku paham jika masa pengenalan kekerasan itu ada sebagai jembatan adaptasi, agar ada pemahaman tentang kerasnya dunia. Tapi jika kekerasan itu masih ditujukan untuk ‘anggota keluarga’ yang telah lama bergabung, aku tak mengerti apa tujuannya. Kita ambil contoh sebuah keluarga yang nyata, keluarga yang memiiki hubungan darah. Jika orangtua selalu memberi kekerasan pada anaknya, selalu menindas anaknya, selalu menyusahkan anaknya, apakah anak itu masih betah untuk tinggal seatap dengan orangtuanya, mungkin ada, tapi aku yakin sebagian besar kabur dari rumah. Jadi apa tujuan kekerasan itu?

                Di dalam dirimu -organisasi, banyak jiwa dan hati yng terkumpul, dan tak ada satupun yang memiliki kesamaan yang begitu mirip, mereka semua berbeda dalam fikiran dan perasaan. Jadi, tak adil jika mereka yang kunamakan sebagai ‘orangtua’ di dalam dirimu –organisasi, menyamaratakan kehendak mereka pada setiap individu.

                Tapi aku juga kadang merasa dirikulah yang salah, karena tak bisa beradaptasi dan mengerti. Aku terlalu lemah untuk dirimu, aku mungkin terlalu merasa nyaman di kehidupanku sebelumnya jadi merasa dirimu terlalu kejam untuk fisik dan jiwa lemah yang selalu menemaniku. Dan karena diriku, mereka yang terlanjur kusebut ‘keluarga tanpa sedarah’ terlalu banyak mendapat masalah. Diriku biangkerok di dalam tubuhmu –organisasi.

                Mungkin cukup disini dulu curhat dan keluhanku untuk dirimu –organisasi, saat ini jantung yang kubawa berdebar terlalu kencang hingga jemariku basah dan tak bisa menulis banyak lagi...



                Salam manis untuk bagian dari dirimu yang telah kusebut sebagai ‘keluarga’, aku menyayangi mereka, aku bertahan menjadi bagian dirimu –organisasi, karena mereka.





    -ila-

    6 komentar

    1. -organisasi memang tak selalu indah seperti yang kita harapkan, layaknya keluarga sedarah, tidak semuanya sakinah, mawaddah dan warohmah.

      Namun, Baik atau buruknya suatu organisasi, percayalah akan selalu ada 'pembelajaran' yang dapat kita peroleh. Minimal sebuah opini "oh itu tidak baik, sebaiknya jangan begitu".

      Apapun dalam kehidupan ini, raihlah kebahagiaan yang dapat kau raih, meskipun cuma 0,1% dari 100% kebahagiaan itu, dan syukuri!. Maksudnya seperti orgnasasi yang kau masuki, untuk yang kau sebut keluarga, kau bertemu dengannya krn organsasi tsb. Jaga dan syukuri mereka :)

      BalasHapus
      Balasan
      1. terimakasih... kalimatnya sungguh bijak... kalau boleh tahu ini siapa? dan boleh saya jadi sahabat pohon juga? :)

        Hapus
      2. aku lebih senang memperkenalkan diri sebagai sahabat pohon, salam kenal :). Semalam ngga sengaja nemu blog ini krn nyari contoh surat organisasi, tapi nice post kok.. keep posting, keep blogging ya :D

        Hapus
      3. iya,... makasih semangatnya... ^^

        Hapus
    2. Organisasi?, yaa ada yang bilang kehidupan organisasi itu keras! (bukan kasar!).
      Kehidupan organisasi cuma bagian kecil dari hidup, nyante saja... Jangan mudah nyerah dan menganggap dirimu lemah, takut,dsb. Berpura-puralah lebih tegar dan lebih berani, kemudian rasakan kau akan lebih tegar dan berani jauh dari perkiraanmu! :)

      BalasHapus
      Balasan
      1. iya iin, sya akan berusaha untuk menaklukkan rasa takut itu. dan semoga kau tdk bosan membimbingku... :)

        Hapus