Kugy, Keenan, n 'K'


            Pekan ini aku menghabiskan hari kamis dengan sangat manis, untuk itu aku akan menulis peristiwa manis itu. ^^



           

 “Dear Neptunus, aku mengirim perahu kertas lagi, dan seperti perahu kertas ini, aku juga ingin melabuhkan hati ini, tapi entah kepada siapa.” Kalimat yang lahir dari contekan kata-kata pada film Perahu Kertas 2 di bagian awal.
            Cerita Perahu Kertas memang keren, baik novel maupun filmnya. Aku salut dah sama penulisnya, Dee.
            Hari ini, hari Kamis, 04 Oktober 2012 pemutaran perdana film Perahu Kertas bagian ke-2. Karena sudah nonton bagian pertama, aku jadi penasaran untuk melanjutkannya. Untuk itulah aku ke salah satu bioskop di kotaku, Makassar. Aku ke bioskop sendiri, gak ada teman (hikz..hikz..) tapi memang hari ini maunya jalan-jalan sendiri, sudah dari kemarin aku rencanakan. Ada untungnya juga sih pergi nonton sendiri, tadi beli tiket, untuk Perahu Kertas udah hampir penuh, tinggal barisan depan aja yang kosong. Tapi mungkin karena keberuntunganku datang di hari kamis yang manis ini, ada satu kursi di barisan ‘E’ yang kosong, yaa udah langsung beli dan segera masuk karena film akan diputar 5 menit lagi.
            Yeeee… akhirnya nonton juga. Nih sinopsisnya…
Keenan sudah memutuskan kembali tinggal di Jakarta dan melanjutkan bisnis keluarga akibat serangan stroke yang diderita ayahnya, Adri (August Melasz), menjalani hubungan kasih jarak jauh dengan Luhde (Elyzia Mulachela) yang tinggal di Bali.
Sedangkan Kugy telah menjadi semakin dekat dengan Remi (Reza Rahadian), yang juga menjadi atasannya di biro iklan AdVocaDo.
Keenan mengembalikan buku Jenderal Pilik kepada Kugy.
Buku tulisan tangan Kugy inilah yang telah menjadi sumber ilham lukisan-lukisannya.
Tak hanya itu, pertemuan kembali Keenan dan Kugy memunculkan kembali ide mereka berdua: Kugy menulis cerita anak, dan Keenan membuatkan ilustrasinya.
Akibatnya, prestasi kerja Kugy merosot drastis, sehingga menjadi alasan bagi Siska (Sharena) untuk mengkritik kedekatan Kugy dan Remi.
Remi memberinya cincin untuk membuktikan keseriusannya.
Sepulang dari Bali, Kugy mencoba untuk menghindar dari Keenan dan Remi, menenangkan diri ke rumah Karel (Ben Kasyafani), kakaknya.
Keenan yang merasa kehilangan pun mencari Kugy.
Lewat Noni, Keenan mengetahui bahwa dulu Kugy menjauhkan diri dari Keenan, dan juga Noni serta EKo, adalah karena sebenarnya Kugy mencintai Keenan, tetapi terhalang oleh kedekatan Keenan dan Wanda (Kimberly Ryder).
Keenan memutuskan untuk menemui Kugy untuk menuntaskan perasaan-perasaan terpendam mereka.
Tetapi, peristiwa demi peristiwa kemudian menjalin, mempertemukan dan memisahkan hati, silih berganti antara Kugy, Keenan, Remi, Luhde, dan juga Siska beserta orang- orang lain di sekeliling mereka.
Bahkan juga membuka bagaimana hubungan Pak Wayan dan kedua orang tua Keenan, Lena (Ira Wibowo) dan Adri.

            Dari semua filmnya aku masih terniang dengan kata-kata Keenan yang mengatakan “Jadi kamu harus berputar-putar dulu menjadi orang lain baru kembali menjadi dirimu sendiri?” ia tanya pada Kugy saat Kugy mengatakan kalau ia akan mencari pekerjaan dulu yang mapan baru menujadi penulis dongeng. Seperti halnya diriku, aku selalu berfikir untuk mencari pekerjaan yang layak dulu baru bisa menulis, karena kata kebanyakan orang menjadi penulis itu hidupnya tidak menjanjikan.
            Aku juga menemukan kesamaan diriku dengan Kugy, yaitu sering kabur, pergi menghindari segala yang membuat sesak… -aku tahu itu tidak baik- J
            Dan aku belajar tentang ‘hati’ di film ini.

Hati bukan memilih, tapi dipilih.

-ila-

Komentar