Bagaimana
caranya kau mengerti orang lain, kalau dirimu sendiri tidak bisa kau mengerti.
Seharian
mengganggu ketenangan om @hurufkecil membuatku banyak berfikir malamnya. Selain
mendapati kalau ternyata banyak hal bodoh yang kulakukan, aku juga banyak
belajar darinya.
Karena
aku tahu dia malas untuk bicara banyak, jadi aku berusaha mencari kalimat untuk
mengundang suaranya, tapi karena aku juga kurang memiliki kemampuan dalam
berbicara –sejak kecil, aku takut bicara banyak, makanya hingga kini aku tak
jago beretorika- jadinya banyak hal-hal yang keluar dari bibirku yang berwujud
suara sangat tidak berhubungan dengan apa yang terjadi. Aku kadang tidak
berfikir dalam mengeluarkan suara, aku berbicaraa begitu saja hingga saat akhir
suara itu aku tahu kalau aku salah, sangat salah. Salah satu kebodohanku.
Menceritakan
masalah-masalah yang kuhadapi di pagi kemarin dan kemarin dari kemarin, serta
kemarin, lagi dan lagi kemarin. Hanya membuatnya pusing. Salah dua
kebodohanku.
Mengikuti
om @hurufkecil kemana saja, saya kira tidak masalah baginya. Di beberapa jam
sebelum aku pamit, aku merasa aku telah mengganggu ketenangannya. Tapi aku suka
mengganggu, aku suka membuat orang tak nyaman, jadi aku membetahkan diri untuk
tetap mengekor. Salah tiga kebodohanku.
Aku
ingat, aku bilang aku tak bisa sendiri di keramaian, memang kadang aku kikuk
jika sendiri, tak tahu harus bagaimana. Tapi aku juga baru sadar, ternyata
tidak selamanya aku begitu, kadang aku kabur, dan jika aku kabur aku pasti
sendiri. Dari situ aku belajar, ternyata aku belum mengerti diriku sendiri. salah
satu pelajaran.
Aku
bercerita berbagai masalahku padanya, hingga aku dapati nasehat. Dan inti dari
perkataannya, tidak perlu berhenti dan tetap melakukannya selama tak ada
larangan, meski banyak yang mencela. Salah dua pelajaran.
Membenci,
boleh, asal kau bisa menyembunyikannya, sedalam-dalamnya bahkan Tuhan tak
mengetahuinya. Namun, apa yang bisa tak diketahui Tuhan dari kita? Tak ada. Salah
tiga pelajaran.
-kemarin aku merasa ponakan
paling beruntung, dapat buku dan traktiran dari seorang om yang penulis
terkenal-
Posting Komentar