Berbuat Baik





Pernah tidak berbuat baik, atau paling tidak menerima kebaikan? Pasti kalau ditanya seperti itu jawabannya ‘tentu saja pernah’. Jika ada yang menjawab tidak, sepertinya ada hal yang salah. Entahlah hal itu hal apa, yang pasti ada yang salah jika kita tidak pernah satu kalipun berbuat baik atau satu kalipun menerima kebaikan. Kebaikan, yaaa hal yang sering kali kita dengar, ucap dan temui. Tidak ada yang aneh dan ganjil dari kata itu tapi sepertinya aku merasa tergelitik untuk menulis tentang ‘kebaikan’.


Ada tidak diantara kita yang pernah menanyakan pada diri sendiri atau orang lain ‘mengapa kita harus berbuat baik?’ jika pernah, apa kalian sudah menemukan jawaban yang kalian inginkan? Tapi jika memang tak pernah bertanya demikian, itu juga bukan suatu masalah. Aku pernah bertanya pada beberapa orang, dan inti dari semua jawaban mereka adalah ‘berbuat baiklah meskipun kau sama sekali tidak tahu apa alasan kau berbuat baik’. Juga kata mereka ‘berbuat baik itu tak memandang siapa, lakukan pada semua’. Aku juga pernah membaca tulisan seorang penyair yang bernama Aan Mansyur, katanya begini ‘Berpura-puralah berbuat baik hingga kau lupa bahwa kau berpura-pura’. Dan aku yakin, pasti semua agama di dunia ini menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa berbuat baik. Sepenting itukah berbuat baik?


Menurutku, berbuat baik sama pentingnya dengan beribadah, atau bisa dibilang berbuat baik bagian dari ibadah. Bagaimana tidak, jika kita tak berbuat baik alias kita berbuat jahat, entah apa yang terjadi di dunia ini. entah bagaimana hidup kita. mungkin perang sudah terjadi dimana-mana. Tak ada lagi cinta, tak ada lagi kasih, lebih-lebih tak ada lagi sayang.


Tapi bagaimana jika niat baik kita untuk berbuat baik disalah artikan, bahkan dengan jujurnya dia berkata kalau dia sakit hati dengan perbuatan kita, meskipun menurut kita itulah hal atau perbuatan paling baik untuknya. Aku kadang tak mengerti. Jadi aku sering bertanya (lagi) ‘apa perlu kita menjadi jahat agar mereka bahagia?’ kan tujuan hidup mencari bahagia, tak perlu menilai baik buruk yang penting bahagia (menurutku). tapi sebuah kalimat kembali menyadarkanku ‘Lebih baik sakit hati tapi jujur, dari pada bahagia tapi penuh kebohongan.’ Jujur itu kan kebaikan, jadi intinya berbuat baiklah, berbuat baik pada semuanya.




Special thanks buat Isnanda Saputra yang sudah menghadirkan ide untuk artikel mini ini... ^^ 


-Ila-

Komentar