Gadis Berjilbab Biru
Catatan gadis berjilbab biru
24
september 2012,
Pagi
telah menyapa dengan indah. Aku lunglai bingung hendak kemana hingga petang
datang menutup segalanya. Sejak tadi aku hanya terdiam tapi ternyatakini telah
malam.
Alarm
di Hp gadis itu berbunyi, menandakan subuh telah dimulai. Ia bangun dan
bergegas untuk menunaikan kewajibannya.
Setelah
selesai beribadah, gadis itu duduk di sudut tempat tidur. Ia menatap ke arah
jam dinding, jarum jam menari menghibur
matanya, namun ternyata mata itu sama sekali tak menikmatinya, tatapannya
kosong. Ada apa dengannya? Semangat itu kemana?
Ia
menyiapkan segala sesuatu untuk ke kampus. Dan ya masih tetap sama, semangat
yang hilang masih menemaninya.
Saat
di kampus gadis berjilbab biru itu berusaha semaksimal mungkin tetap terlihat
ceria, namun sepertinya itu benar-benar susah. Dan sepertinya kejadian-kejadian
di kampus secara penuh mendukung lahirnya sebab-sebab tangis yang sedikit lai
akan tumpah. Namun gadis berjilbab biru itu berusaha melawan, ia berusaha
menutup rapat celah hingga air mata itu tidak memiliki rembesan untuk keluar. Hari
itu kuliah ia lalui dengan senyum, canda dan tawa yang mungkin bisa dibilang
kepura-puraan.
Kelemahan
hati dan semangat yang hilang berimbas saat di perjalanan pulang, gadis
berjilbab biru itu melamun, kosong tatapan itu terlihat jelas di bola matanya. Hingga
ia tersentak saat ia hampir menabraak kendaraan lain. Klakson yang berbunyi
panjang menyadarkannya dari lamunan dan berusaha kembali fokus pada jalanan
meski itu terasa susah.
Tiba
di rumah, kejadian menyesakkan tak bisa dihindari, pesan yang masuk di Hp
mungilnya membuatnya shock dan menuntutnya untuk berfikir panjang. Ia harus
berfikir keras untuk masalahnya sendiri, ia mengecam pada dirinya untuk tidak
lagi meminta bantuan padanya. Untuk itu dia meminta bantuan pada orang lain,
dan itu membuatnya harus mengesampingkan rasa gengsi agar ia tak mati termakan
oleh masalah-masalah.
Gadis
berjilbab biru itu melewati hari di tanggal 24 september dengan hal yang
menuntutnya untuk bersikap dewasa, meski itu sangat sulit.
Komentar
Posting Komentar