Langsung ke konten utama

Postingan

Kadang, Kita Harus Pura-Pura Tidak Tahu: Demi Diri Sendiri, Demi Kebaikan Bersama

Ada kalanya, dalam hidup, kita menemukan kebenaran yang tak ingin kita ketahui. Kebenaran yang hadir tanpa diundang,muncul dari celah-celah kejujuran orang lain yang terbuka, dari bisikan yang tak sengaja terdengar, atau dari intuisi yang terlalu jujur untuk diabaikan. Dan ketika kebenaran itu menyakitkan, kita dihadapkan pada satu pilihan yang tidak mudah: membicarakannya, atau… berpura-pura tidak tahu apa-apa. Pura-pura tidak tahu bukan berarti lemah. Ia adalah bentuk kekuatan yang terbungkus dalam diam. Kadang, berpura-pura tidak tahu adalah keputusan paling bijak untuk menjaga kewarasan diri sendiri dan ketenangan sekitar. Apalagi ketika apa yang kita ketahui adalah luka dari masa lalu, luka yang jika diungkit hanya akan membuka kembali luka yang nyaris sembuh. Tahu Tapi Diam: Luka yang Disimpan Sendiri Mungkin kita tahu bahwa seseorang pernah berlaku tidak adil, pernah menyakiti dari belakang, pernah berkata buruk saat kita tak ada. Tapi waktu berlalu, dan orang itu kini hadir den...

Sanrego

Desa Sanrego, yang terletak di Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, adalah salah satu desa yang menyimpan keindahan alam dan potensi pertanian yang luar biasa. Dikelilingi oleh hamparan sawah hijau yang luas dan didukung oleh infrastruktur irigasi yang memadai, Sanrego menjadi contoh nyata desa yang hidup berdampingan harmonis dengan alam. Hamparan Sawah yang Menyegarkan Mata Salah satu pesona utama Desa Sanrego adalah pemandangan sawahnya yang membentang sejauh mata memandang. Ketika musim tanam tiba, petak-petak sawah terlihat seperti lukisan alam yang memikat. Warna hijau segar dari tanaman padi memberikan kesan sejuk dan menenangkan bagi siapa saja yang berkunjung. Saat panen datang, warna keemasan padi menciptakan nuansa hangat yang khas, menggambarkan kemakmuran dan hasil kerja keras masyarakat desa. Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian warga Sanrego. Dengan luas lahan yang cukup dan kondisi tanah yang subur, para petani di desa ini mampu mengh...

Menyatu dengan Alam, di Kafe Terbaru Palattae : “Garden-K Coffee”

Tersembunyi di jantung Palattae, ibu kota Kecamatan Kahu, hadir sebuah kafe baru yang siap menjadi tempat singgah favorit bagi para pencinta kopi dan suasana hangat. Terletak di tengah kawasan yang mulai ramai dengan geliat anak muda, kafe ini menawarkan pengalaman ngopi yang tak sekadar soal rasa, tetapi juga visual dan kenyamanan. Interior kekinian bertemu segar alam Begitu memasuki kafe ini, pengunjung akan disambut dengan parkiran dan ruang teras dengan sentuhan tanaman hias rambat yang elegan.  Tapi bukan cuma soal hijau-hijauan. Sentuhan modern terasa lewat pemilihan furnitur minimalis, pencahayaan hangat dengan lampu estetik, serta area duduk yang dirancang instagramable — cocok untuk kamu yang suka berburu foto aesthetic untuk feed atau story. Jam Operasional dan Menu Andalan Garden-K Coffee buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 23.00 Menu yang ditawarkan pun cukup variatif. Terdiri dari kopi, makanan ringan serta minuman non-kopi. Garden-K Coffee hanyalah salah satu da...

Nasi Kuning

Hari ini di kampungku, sekolah-sekolah sedang melakukan kegiatan pembagian raport ke murid-muridnya. Seperti tradisi sebelumnya, adik-adik sekolahan terutama adik SD biasanya membawa bekal ke sekolah untuk di makan bersama teman-teman kelasnya. Tak jarang mereka membawa lebih dari porsi makan mereka sendiri, guna untuk dibagikan ke guru atau wali kelasnya. Dan bekal yang paling banyak mereka bawa adalah nasi kuning. Dulu, kalau hari ini sudah tiba, yang paling antusias adalah saya. Karena ibu saya berprofesi sebagai guru hingga menjabat sebagai kepala sekolah, jadi biasanya kalau pulang sekolah, berbagai macam nasi kuning dan lauknya ia bawa pulang. Karena dalam jumlah yang banyak, saya dan ibu membaginya ke keluarga dan tetangga. Riang rasanya kalau mengingat moment itu. Bukan hanya setahun atau dua tahun hal itu terjadi tapi sepanjang hidup saya hingga ibu saya meninggal. Setelah ibu meninggal, hal itu berubah drastis, tidak ada lagi nasi kuning yang bisa saya tunggu dan akan dibagik...

Takut Salah Ngomong

Pernah tidak kamu di posisi setelah ngobrol ini itu sama orang lain, pas orangnya pulang atau sudah tidak ada lagi, kamu langsung overthinking mikirin apa saja hal-hal yang kamu ngomongin tadi. Apa ada yang menyakiti orang lain, apa ada omongan tidak sesuai fakta, atau apa ada yang kamu bicarakan tapi sebenarnya itu hal rahasia. Pokoknya banyak sekali yang kamu difikirkan. Itu semua yang saya rasakan kalau selesai ngobrol dengan orang lain.  Sebenarnya saya itu cerewet, suka ngomong ini itu ke orang lain, tapi karena takut salah ngomong jadi mending diam saja. Nah, pas diajak ngobrol kadang saya tidak bisa mengontrol diri saya, jadi kadang ngomong hal-hal yang seharusnya tidak dikatakan. Kenapa tulisan ini tercipta, karena tadi saya ngobrol dengan seseorang, dan sampai detik ini masih terngiang apa apa yang saya katakan. Menurut saya ada beberapa hal yang tidak perlu saya katakan malah jadi saya ucapkan. Bukan hal yang krusial sih, hanya saja tidak perlu lah saya katakan hal-hal it...

Kopi Gula Aren

Yang sering lihat story ig saya pasti sedikit tahu kalau saya tuh suka sekali jajan kopi, terutama kopi gula aren. Dan pasti tahu juga dong, ada satu kafe minimalis di daerah Bone Selatan, tepatnya di Kahu, palattae yang membuat saya jatuh hati sama kopi gula arennya. Bisa dibilang, hampir 3-4 kali seminggu menempuh jarak 12km demi jajan kopi gula aren tersebut. Karena kalau mau bilang hampir setiap hari juga gak mungkin kan, apa kata tetangga (keluarga besar, om dan tante) kalau setiap hari lihat saya keluar jajan. Yaa paling dapat kultum sih…Hahahaha Back to kopi gula aren kafe tersebut, tidak tahu mengapa sejak pertama kali coba menu itu langsung sukaaa sekali, beda rasanya dengan kopi gula aren lainnya yang ada di KAHU, bahkan nih ya, saking sukanya kalau ke ibu kota Makassar pun yang terngiang itu kopi gula aren ini. Pada tahu kan kafe sudah seperti jamur di musim penghujan, betebaran di mana-mana, bahkan di kecamatan saya pun begitu, ada beberapa yang sudah saya coba tapi rasanya...

Sushi Homemade: Yuk, Bikin Sushi Sendiri di Rumah

Siapa bilang sushi hanya bisa dinikmati di restoran Jepang? Dengan sedikit kreativitas dan bahan-bahan yang mudah didapat, kamu bisa membuat sushi lezat di rumah! Yuk, kita coba resep sushi sederhana yang pasti bikin ketagihan. Sushi, hidangan khas Jepang yang terdiri dari nasi sushi yang dibentuk dan diisi dengan berbagai macam bahan seperti ikan mentah, sayuran, atau telur dadar, kini telah menjadi makanan populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tahukah kamu? Sejarah sushi sebenarnya cukup panjang dan menarik. Awalnya, sushi adalah cara untuk mengawetkan ikan dengan cara fermentasi menggunakan nasi. Seiring berjalannya waktu, nasi fermentasi ini tidak lagi digunakan dan sushi pun berkembang menjadi hidangan yang kita kenal sekarang. Sushi pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1969 ketika restoran Jepang pertama, Kikugawa, dibuka di Jakarta. Sejak saat itu, sushi semakin populer dan menjadi salah satu makanan favorit bagi banyak orang. Isi Bahan-bahan yang Dibutuhka...